Nomor 1, 15
April 2013
Anak Susah Belajar
Mengapa anak kita tidak fokus dalam
belajar?
Masalah ini seringkali membingungkan para
ortu terutama mereka yang awam terhadap psikologi perkembangan.
Tidak semua orang memiliki sifat cermat dan teliti. Banyak ortu yang
tidak tahu mengapa anaknya semakin tidak fokus dalam belajar. Akibatnya mereka
semakin merasa makin tidak berdaya menghadapi problem anaknya.
Ketidakfokusan anak kita bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama karena
pertumbuhan psikis yang mengalami hambatan sistemik yaitu adanya syaraf yang
tidak befungsi semestinya, tetapi ada juga karena sebab lain, yaitu anak merasa
tidak mendapatkan pendampingan yang memadai.
Untuk mengatasi hambatan pertama memang dibutuhkan bantuan psikolog
klinis. Tetapi untuk hambatan kedua sebetulnya tidak terlampau sulit.
Perhatikanlah secara cermat dan teliti mulai hal-hal paling sederhana, seperti:
apakah anak mengembalikan barang yang selesai digunakan di tempat semula,
merapihkan tempat tidur atau tempat yang baru saja digunakan untuk belajar,
melipat sendiri saputangan yang baru saja digunakan, menyimpan tas, sepatu,
kaos kaki di tempatnya, dan seterusnya.
Pembiasaan hal-hal yang benar pada anak
tersebut lambat laun akan membuat anak menjadi cermat dan teliti.
Ketika anak memiliki perilaku demikian
maka anak menjadi mudah belajar bahkan berprestasi. **
Siswa Merokok?
Para orangtua waspadalah. Berperilakulah
agar bisa menjadi teladan bagi anak-anak, terutama bila memiliki anak usia
SMP-SMA. Anak-anak seusia itu sedang mencari model hidup idola mereka. Mereka
juga butuh pengakuan dari lingkungannya.
Banyak anak usia tersebut terjebak dalam kebiasaan buruk karena tidak
mendapatkan model itu di rumah. Banyak remaja yang menjadi perokok, kecanduan
alkohol, kecanduan narkoba. Bahkan sebagian mereka sudah terlibat dalam aksi
kejahatan seperti penjambretan, curanmor, dan sebagainya karena dipaksa oleh
kelompok pergaulannya.
Sebuah berita buruk dilansir oleh Kompas Senin (25/03/2013). Hasil
sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Trisakti menyebutkan, 31,3%
atau hampir sepertiga jumlah siswa yang diteliti, menjadi perokok dengan
rincian 20,6 persen merupakan perokok aktif, dan sisanya 10,7 persen pernah
merokok.
Maka bagi para siswa harap hati-hati. Hindari pergaulan dengan kelompok
yang suka memaksakan kebiasaan buruk seperti merokok, mbuk-mbukan, menikmati
narkoba atau bahkan melakukan kejahatan. Tegaslah menolak, dan sampaikan segera
kepada orangtua Anda bila merasa ditekan oleh kelompok pergaulan Anda **
Nomor 2, 1 Mei
2013
Diasuh oleh: Dra. Yang Roswita, MSi
Saya seorang ibu, saat ini kami sekeluarga sedang prihatin
dan sedih menghadapi kondisi anak kami yang kedua. Ia baru saja putus hubungan
dengan kekasihnya. Memang kami sekeluarga cukup memahami karena anak kami ini
sudah menjalin hubungan dengan kekasihnya hampir 3 tahun lamanya. Keluarga
juga sudah saling mengenal, terutama putri kami yang dekat dengan keluarga
kekasihnya. Sebagai orangtua kami selalu mendukung seperti menghibur dan
tidak membiarkan putri kami sendiri dan melamun. Anak kami cukup tertutup sehingga
kami kurang mengetahui permasalahannya secara jelas.
Bapak ibu pengasuh pertanyaan kami bagaimana sebaiknya kami
dapat mengarahkan anak kami agar dapat membantunya. Terima kasih.
Berkah Dalem
Ibu S
Ibu S yang terkasih,
Membaca surat ibu , saya dapat ikut merasakan bagaimana
kondisi ibu sekeluarga pada saat ini. Permasalahan yang dialami oleh seorang
dalam keluarga pasti akan mempe- ngaruhi suasana di rumah. Sayangnya dalam
surat ibu tidak mencantukan berapa usia putri ibu. Hal ini dapat membantu saya
membayangkan tentang permasalahannya dan memberikan saran. Namun karena ibu
menyebutkan bahwa putri ibu telah berpacaran selama hampir 3 tahun dan keluarga
sudah saling menyetaujui saya kira usia putri ibu tidak lagi remaja. Baiklah
ibu langsung saja pada bebe- rapa hal yang dapat ibu lakukan.
Dalam hal ini sebaiknya sebagai orangtua ada baiknya kita
bersikap tenang, tidak menjadi ikut sedih atau marah. (tidak terpengaruh
kondisi putri ibu). Karena pada saat ini ada beberapa perasaan yang berbaur
dalam diri putri ibu, seperti sedih, perasaan tidak menerima kejadian yang
terjadi, merasa tidak berdaya atau putus asa dan lain-lain. Sehingga apa yang
dilakukan keluarga dengan menghibur dan tidak membiarkan putri ibu sendiri
juga baik dilakukan. Karena dengan demikian ibu bisa mulai mengajaknya
berbicara dari hati ke hati. Pertama memang akan susah. Karena perasaan sedih
dan putus asa membuat putri ibu semakin tertutup (enggan berbicara).
Bila memungkinkan ajaklah putri ibu berdoa bersama (bila
memungkinkan berdoa bersama keluarga). Dalam doa bersama keluarga, setiap
anggota keluarga akan mengungkapkan doa masing-masing yang saling menguatkan.
Hal ini akan membuka pikiran putri ibu untuk merasakan kasih dan perhatian
keluarga padanya.
Bila kondisi putri ibu sudah lebih tenang , barulah mencoba
untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi pada putri ibu. Hal inipun
tidak mudah , karena sebagai orangtua kita tentu akan berpandangan berat
sebelah. Sehingga berusahalah netral dalam menghadapi permasalahan yang
terjadi diantara pasangan kekasih tersebut. Bila memungkinkan ajaklah putri ibu
untuk mengutarakan permasalahan dan mencari pemecahannya bersama anggota keluarga
yang lain. (ayah, kakak atau adik). Agar dapat memandang permasalahan yang
dialami secara lebih jernih.
Demikian ibu jawaban dari saya. Mudah-mudahnya saran ini
dapat sedikit membantu ibu.
Berkah Dalem
No 4, 1 Juni 2013
Yang Terkasih Ibu Pengasuh
Perkenalkan Ibu pengasuh, saya seorang ibu dari 2 anak dewasa.
Saat ini saya berusia hampir 55 tahun. Permasalahan saya, akhir-akhir ini saya
merasa hubungan saya dengan kedua anak saya tidak seerat dulu lagi. Pada
mulanya saya sering merasa kurang sehat, karena sering sakit kepala dan haid
kurang lancar dan akhirnya pada usia 53 tahun berhenti (mungkin menopause).
Bila saya ungkapkan perasaan saya kepada kedua anak saya, menurut saya mereka
seakan tidak peduli. Mereka mengatakan “Biasa bu, ibu sekarang bertambah
usianya dan kesehatan ibu menurun.”
Mereka juga lebih sibuk dengan kegiatan mereka. Hal ini membuat saya
merasa ditinggalkan. Bila hal ini saya diskusikan dengan suami, suami hanya
tersenyum dan tidak memberi solusi yang melegakan. Mohon saran ibu. Terima
kasih banyak. Berkah Dalem.
Ibu Ida.
Yang terkasih Ibu Ida,
Pertama saya mengucapkan terima kasih atas perhatian Ibu untuk
kolom konsultasi psikologi Kunci.
Membaca surat Ibu, saya dapat merasakan kegelisahan yang Ibu
alami. Dalam usia lima puluhan seorang ibu memang menghadapi berbagai
permasalahan yang “mungkin saja” akan menimbulkan dampak secara psikologis.
Pada usia lima puluhan kebanyakan wanita menghadapi masa menopause (demikian
juga hal yang terjadi pada diri Ibu).
Menurut para ahli masa menopause atau menjelang
menopause disertai dengan berbagai dampak fisik dan psikologis pada wanita,
antara lain seperti sering terbangun pada malam hari disebabkan tiba-tiba
merasa....igin tahu lebih banyak lagi tentang KONSULTASI Kunci bisa Download Disini atau Download Disana atau juga bisa Disini saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar