Minggu, 15 September 2013

KONSULTASI KUNCI

Nomor 1, 15 April 2013

Anak Susah Belajar
Mengapa anak kita tidak fokus dalam belajar?
Masalah ini seringkali membingungkan para ortu terutama mereka yang awam terhadap psikologi perkembangan.
     Tidak semua orang memiliki sifat cermat dan teliti. Banyak ortu yang tidak tahu mengapa anaknya semakin tidak fokus dalam belajar. Akibatnya mereka semakin merasa makin tidak berdaya menghadapi problem anaknya.
     Ketidakfokusan anak kita bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama karena pertumbuhan psikis yang mengalami hambatan sistemik yaitu adanya syaraf yang tidak befungsi semestinya, tetapi ada juga karena sebab lain, yaitu anak merasa tidak mendapatkan pendampingan yang memadai.
     Untuk mengatasi hambatan pertama memang dibutuhkan bantuan psikolog klinis. Tetapi untuk hambatan kedua sebetulnya tidak terlampau sulit. Perhatikanlah secara cermat dan teliti mulai hal-hal paling sederhana, seperti: apakah anak mengembalikan barang yang selesai digunakan di tempat semula, merapihkan tempat tidur atau tempat yang baru saja digunakan untuk belajar, melipat sendiri saputangan yang baru saja digunakan, menyimpan tas, sepatu, kaos kaki di tempatnya, dan seterusnya.
Pembiasaan hal-hal yang benar pada anak tersebut lambat laun akan membuat anak menjadi cermat dan teliti.
     Ketika anak memiliki perilaku demikian maka anak menjadi mudah belajar bahkan berprestasi. **

Siswa Merokok?
Para orangtua waspadalah. Berperilakulah agar bisa menjadi teladan bagi anak-anak, terutama bila memiliki anak usia SMP-SMA. Anak-anak seusia itu sedang mencari model hidup idola mereka. Mereka juga butuh pengakuan dari lingkungannya.
     Banyak anak usia tersebut terjebak dalam kebiasaan buruk karena tidak mendapatkan model itu di rumah. Banyak remaja yang menjadi perokok, kecanduan alkohol, kecanduan narkoba. Bahkan sebagian mereka sudah terlibat dalam aksi kejahatan seperti penjambretan, curanmor, dan sebagainya karena dipaksa oleh kelompok pergaulannya.
     Sebuah berita buruk dilansir oleh Kompas Senin (25/03/2013). Hasil sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Trisakti menyebutkan, 31,3% atau hampir sepertiga jumlah siswa yang diteliti, menjadi perokok dengan rincian 20,6 persen merupakan perokok aktif, dan sisanya 10,7 persen pernah merokok.
     Maka bagi para siswa harap hati-hati. Hindari pergaulan dengan kelompok yang suka memaksakan kebiasaan buruk seperti merokok, mbuk-mbukan, menikmati narkoba atau bahkan melakukan kejahatan. Tegaslah menolak, dan sampaikan segera kepada orangtua Anda bila merasa ditekan oleh kelompok pergaulan Anda **


Nomor 2, 1 Mei 2013

Diasuh oleh: Dra. Yang Roswita, MSi

Saya seorang ibu, saat ini kami sekeluarga sedang prihatin dan sedih menghadapi kondisi anak kami yang kedua. Ia baru saja putus hubungan dengan kekasihnya. Memang kami sekeluarga cukup mema­hami karena anak kami ini sudah menjalin hubun­gan dengan kekasihnya hampir 3 tahun lamanya. Keluarga juga sudah saling mengenal, terutama putri kami yang dekat dengan keluarga kekasihn­ya. Sebagai orangtua kami selalu mendukung sep­erti menghibur dan tidak membiarkan putri kami sendiri dan melamun. Anak kami cukup tertutup se­hingga kami kurang mengetahui permasalahannya secara jelas.
Bapak ibu pengasuh pertanyaan kami bagaimana sebaiknya kami dapat mengarahkan anak kami agar dapat membantunya. Terima kasih.
Berkah Dalem
Ibu S

Ibu S yang terkasih,
Membaca surat ibu , saya dapat ikut merasakan bagaimana kondisi ibu sekeluarga pada saat ini. Permasalahan yang dialami oleh seorang dalam keluarga pasti akan mempe- ngaruhi suasana di rumah. Sayangnya dalam surat ibu tidak men­cantukan berapa usia putri ibu. Hal ini dapat membantu saya membayangkan tentang per­masalahannya dan memberikan saran. Namun karena ibu menyebutkan bahwa putri ibu telah berpacaran selama hampir 3 tahun dan keluarga sudah saling menyetaujui saya kira usia putri ibu tidak lagi remaja. Baiklah ibu langsung saja pada bebe- rapa hal yang dapat ibu lakukan.
Dalam hal ini sebaiknya sebagai orangtua ada baiknya kita bersikap tenang, tidak menjadi ikut sedih atau marah. (tidak terpengaruh kondisi putri ibu). Karena pada saat ini ada beberapa perasaan yang berbaur dalam diri putri ibu, seperti sedih, perasaan tidak menerima kejadian yang terjadi, merasa tidak berdaya atau putus asa dan lain-lain. Sehingga apa yang dilakukan keluarga dengan menghibur dan tidak membiar­kan putri ibu sendiri juga baik dilakukan. Karena dengan demikian ibu bisa mulai mengajaknya berbicara dari hati ke hati. Pertama memang akan susah. Karena perasaan sedih dan putus asa membuat putri ibu semakin tertutup (enggan berbicara).
Bila memungkinkan ajaklah putri ibu berdoa bersama (bila memungkinkan berdoa bersama keluarga). Dalam doa bersama keluarga, setiap anggota keluarga akan mengungkapkan doa mas­ing-masing yang saling menguatkan. Hal ini akan membuka pikiran putri ibu untuk merasakan kasih dan perhatian keluarga padanya.
Bila kondisi putri ibu sudah lebih tenang , baru­lah mencoba untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi pada putri ibu. Hal ini­pun tidak mudah , karena sebagai orangtua kita tentu akan berpandangan berat sebelah. Sehingga berusahalah netral dalam menghadapi perma­salahan yang terjadi diantara pasangan kekasih tersebut. Bila memungkinkan ajaklah putri ibu untuk mengutarakan permasalahan dan mencari pemecahannya bersama anggota keluarga yang lain. (ayah, kakak atau adik). Agar dapat meman­dang permasalahan yang dialami secara lebih jernih.
Demikian ibu jawaban dari saya. Mudah-mu­dahnya saran ini dapat sedikit membantu ibu.
Berkah Dalem

No 4, 1 Juni 2013
Yang Terkasih Ibu Pengasuh
Perkenalkan Ibu pengasuh, saya seorang ibu dari 2 anak dewasa. Saat ini saya berusia hampir 55 tahun. Permasalahan saya, akhir-akhir ini saya merasa hubungan saya dengan kedua anak saya tidak seerat dulu lagi. Pada mulanya saya sering merasa kurang sehat, karena sering sakit kepala dan haid kurang lancar dan akhirnya pada usia 53 tahun berhenti (mungkin menopause). Bila saya ungkapkan perasaan saya kepada kedua anak saya, menurut saya mereka seakan tidak peduli. Mereka mengatakan “Biasa bu, ibu sekarang bertambah usianya dan kesehatan ibu menurun.”  Mereka juga lebih sibuk dengan kegiatan mereka. Hal ini membuat saya merasa ditinggalkan. Bila hal ini saya diskusikan dengan suami, suami hanya tersenyum dan tidak memberi solusi yang melegakan. Mohon saran ibu. Terima kasih banyak. Berkah Dalem.
Ibu Ida.
Yang terkasih Ibu Ida,
Pertama saya mengucapkan terima kasih atas perhatian Ibu untuk kolom konsultasi psikologi Kunci.
Membaca surat Ibu, saya dapat merasakan kegelisahan yang Ibu alami. Dalam usia lima puluhan seorang ibu memang menghadapi berbagai permasalahan yang “mungkin saja” akan menimbulkan dampak secara psikologis. Pada usia lima puluhan kebanyakan wanita menghadapi masa menopause (demikian juga hal yang terjadi pada diri Ibu).
Menurut para ahli masa menopause atau menjelang menopause disertai dengan berbagai dampak fisik dan psikologis pada wanita, antara lain seperti sering terbangun pada malam hari disebabkan tiba-tiba merasa....

igin tahu lebih banyak lagi tentang KONSULTASI Kunci bisa Download Disini atau Download Disana atau juga bisa Disini saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar