SERBA-SERBI KESEHATAN
No. 5, 15 Juni 2-13
Pertanyaan:
Bagaimana cara
menyimpan obat obatan?
Jawab:
Sebagaimana bahan
kimia lain, cara penyimpanan obat-obatan
juga sesuai ketentuan. Yang bentuk padat misal: tablet, kapsul, puyer disimpan
di almari obat, di luar lemari es. Yang berbentuk cair seperti: sirup antibiotika, sirup turun panas, sirup
vitamin, sirup obat batuk disimpan di luar lemari es dan sebaiknya habis; kalau
sisa sebaiknya tidak dikonsumsi. Yang berupa obat suntik, cream dapat
disimpan di lemari es. Yang penting jangan sampai terkena sinar matahari
langsung.
Pertanyaan:
Apakah
boleh minum obat orang lain, bila penyakit yang dirasakan sama?
Jawab:
Perasaan sakit yang
dirasa sama dengan orang lain (yang kadang dengan gejala yang sama) belum tentu
sama diagnosanya. Misalnya, seseorang yang merasa pusing oleh karena sakit
lambung, sama rasa pusingnya dengan seseorang yang flu. Kedua penyakit tersebut
berbeda penanganannya untuk menghilangkan gejala pusingnya.
Pertanyaan:
Saya
mendapat resep obat dari dokter untuk 3 hari. Waktu saya minum baru 2 kali
sudah merasa sembuh. Lalu saya menghentikan minum obat. Apakah boleh
menghentikan minum obat kalau sudah merasa baikan?
Jawab:
Ilmu kesehatan dan
pengobatan bukan berdasarkan “rasa”, tetapi adalah ilmu pasti. Jadi pada pemberian resep obat
bagi pasien sudah ditakar dengan pasti berdasarkan kondisi penderita. Kalau
harus diminum selama 5 hari, harus diminum hingga 5 hari. Sedangkan kalau harus
diminum misal selama 6 bulan, juga harus selama 6 bulan.
Pertanyaan:
Bolehkah saya minum
obat anti hipertensi (untuk menurunkan tekanan darah), bila saya saya merasa
sakit kepala?
Jawab :
Obat yang masuk ke badan makhluk hidup akan mempengaruhi organ
makhluk itu dan diberikan dengan ukuran yang akurat sesuai dengan diagnosa.
Rasa sakit kepala belum tentu disebabkan karena tekanan darah, tetapi sakit
kepala memang merupakan salah satu tanda adanya gangguan tensi darah. Ada
banyak gangguan kesehatan dengan gejala “rasa” sakit kepala, sehingga perlu
pemeriksaan yang benar untuk dapat menentukan penyebab sakit kepala.**
No.
6, 1 Juli 2013
Demam
Berdarah Dengue (DBD)
DBD adalah demam akut
selama 2-7 hari dengan 2 atau lebih gejala:
demam, nyeri sendi dan
kepala yang berat, nyeri pada pergerakan bola mata, nyeri otot, ruam kulit,
manifestasi perdarahan.
Pada perjalanan
penyakit yang lebih berat dapat bermanifestasi menjadi Demam Berdarah Dengue
(DBD) dan berakhir menjadi Demam Syok Sindrom (DSS).
Penyebab:
Virus dengue yang
tergolong arbovirus dengan vektor utama nyamuk Aedes aegepty ataupun nyamuk
Aedes albopictus. Vektor ini bersarang pada tempat tempat yang berisi air
jernih dan tawar seperti bak mandi,drum penampung air, kaleng bekas. Adanya
vector berhubungan dengan 1) Kebiasaan untuk menampung air bersih untuk
keperluan harian, 2) Sanitasi
lingkungan yang kurang baik, 3) tempat
atau daerah dengan penyediaan air bersih yang langka.
Daerah yang
terjangkit DBD adalah wilayah yang: jarak antar rumah berdekatan yang
memngkinkan penularan, karena jarak terbang nyamuk Aegepty 40-100 m. Aegepty betina mempunyai kebiasaan menggigit
beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat.
Gambaran klinis:
Gambaran klinis
DB/DBD Sangay bervariasi,; dari yang amat ringan ,sedang, sampai terjadi syok
dan berakibat kematian.
Manifestasi DB: nyeri
kepala/otot/belakang bola mata, mual/ muntah dan batuk ringan.
ingin tahu lebih banyak lagi SERBA-SERBI Kesehatan Kunci bisa Download Disini atau DiSINI JUGA BISA atau DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar