Minggu, 15 September 2013

SERBA-SERBI KESEHATAN

SERBA-SERBI KESEHATAN
No. 5, 15 Juni 2-13

Pertanyaan:
Bagaimana cara menyimpan obat obatan?
Jawab:
Sebagaimana bahan kimia lain,  cara penyimpanan obat-obatan juga sesuai ketentuan. Yang bentuk padat misal: tablet, kapsul, puyer disimpan di almari obat, di luar lemari es. Yang berbentuk cair seperti: sirup  antibiotika, sirup turun panas, sirup vitamin, sirup obat batuk disimpan di luar lemari es dan sebaiknya habis; kalau sisa sebaiknya tidak dikonsumsi. Yang berupa obat suntik, cream dapat disimpan di lemari es. Yang penting jangan sampai terkena sinar matahari langsung.

Pertanyaan:
Apakah boleh minum obat orang lain, bila penyakit yang dirasakan sama?
Jawab:
Perasaan sakit yang dirasa sama dengan orang lain (yang kadang dengan gejala yang sama) belum tentu sama diagnosanya. Misalnya, seseorang yang merasa pusing oleh karena sakit lambung, sama rasa pusingnya dengan seseorang yang flu. Kedua penyakit tersebut berbeda penanganannya untuk menghilangkan gejala pusingnya.

Pertanyaan:
Saya mendapat resep obat dari dokter untuk 3 hari. Waktu saya minum baru 2 kali sudah merasa sembuh. Lalu saya menghentikan minum obat. Apakah boleh menghentikan minum obat kalau sudah merasa baikan?
Jawab:
Ilmu kesehatan dan pengobatan bukan berdasarkan “rasa”, tetapi adalah  ilmu pasti. Jadi pada pemberian resep obat bagi pasien sudah ditakar dengan pasti berdasarkan kondisi penderita. Kalau harus diminum selama 5 hari, harus diminum hingga 5 hari. Sedangkan kalau harus diminum misal selama 6 bulan, juga harus selama 6 bulan.


Pertanyaan:
Bolehkah saya minum obat anti hipertensi (untuk menurunkan tekanan darah), bila saya saya merasa sakit kepala?
Jawab :
Obat yang masuk ke badan makhluk hidup akan mempengaruhi organ makhluk itu dan diberikan dengan ukuran yang akurat sesuai dengan diagnosa. Rasa sakit kepala belum tentu disebabkan karena tekanan darah, tetapi sakit kepala memang merupakan salah satu tanda adanya gangguan tensi darah. Ada banyak gangguan kesehatan dengan gejala “rasa” sakit kepala, sehingga perlu pemeriksaan yang benar untuk dapat menentukan penyebab sakit kepala.**


No. 6, 1 Juli 2013

Demam Berdarah Dengue (DBD)

DBD adalah demam akut selama 2-7 hari dengan 2 atau lebih gejala:             demam, nyeri sendi dan kepala yang berat, nyeri pada pergerakan bola mata, nyeri otot, ruam kulit, manifestasi perdarahan.
Pada perjalanan penyakit yang lebih berat dapat bermanifestasi menjadi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan berakhir menjadi Demam Syok Sindrom (DSS).

Penyebab:
Virus dengue yang tergolong arbovirus dengan vektor utama nyamuk Aedes aegepty ataupun nyamuk Aedes albopictus. Vektor ini bersarang pada tempat tempat yang berisi air jernih dan tawar seperti bak mandi,drum penampung air, kaleng bekas. Adanya vector berhubungan dengan 1) Kebiasaan untuk menampung air bersih untuk keperluan harian, 2)            Sanitasi lingkungan yang kurang baik,  3) tempat atau daerah dengan penyediaan air bersih yang langka.

Daerah yang terjangkit DBD adalah wilayah yang: jarak antar rumah berdekatan yang memngkinkan penularan, karena jarak terbang nyamuk Aegepty 40-100 m.  Aegepty betina mempunyai kebiasaan menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat.

Gambaran klinis:
Gambaran klinis DB/DBD Sangay bervariasi,; dari yang amat ringan ,sedang, sampai terjadi syok dan berakibat kematian.

Manifestasi DB: nyeri kepala/otot/belakang bola mata, mual/ muntah dan batuk ringan.

ingin tahu lebih banyak lagi SERBA-SERBI Kesehatan Kunci bisa Download Disini atau DiSINI JUGA BISA atau DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar